Public Class Form1
Private Sub Form1_Load(ByVal sender As System.Object, ByVal e As System.EventArgs) Handles MyBase.Load
nik.Items.Add("PM010")
nik.Items.Add("PS111")
nik.Items.Add("KU101")
nik.Items.Add("GD100")
nik.Items.Add("PM011")
jabatan.Items.Add("Kepala Divisi")
jabatan.Items.Add("Staff")
jabatan.Items.Add("Wakil Kepala")
status.Items.Add("Menikah")
status.Items.Add("Tidak Menikah")
Dim d As Integer
For d = 0 To 10
ja.Items.Add(d)
Next
End Sub
LATIHAN VB 2008
Kata - Kata Bijak Tentang Cinta dalam Kehidupan
Cintamu diabaikan? Engkau patah hati dan merasa dunia tak berarti lagi.
Kemudian kau kasihani dirimu dengan ratapan dan air mata, kau rusak
kesehatanmu sendiri, yang menjadikanmu tak menarik bagi calon kekasih
baru yang lebih baik dan memuliakanmu.
“Cinta bukanlah kata murah dan lumrah dituturkan dari mulut kemulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.”
Carilah yang terbaik yang bisa kamu dapatkan, sekalipun jika itu berarti kamu harus mencarinya dari yang terburuk.
Cinta tak mungkin berkembang jika salah satu atau keduanya tak benar-benar tulus dari hatinya dalam mencintai
Kata - Kata Bijak Tentang Kehidupan
Tidak ada yang paling pandai dan
paling bodoh di dunia ini kerena setiap yang pandai itu bisa menjadi
bodoh dan setiap yang bodoh itu bisa menjadi pandai.
Jangan mencari Tuhan karena kamu butuh jawaban. Carilah Tuhan karena kamu tahu bahwa Dia-lah jawaban atas pertanyaanmu itu.
Jika anda terbangun dari tidur pada suatu pagi, itu berarti anda masih diberi kesempatan untuk bersyukur dan berbuat amal baik hingga waktu anda tidur kembali.
Jadikanlah masa lalu sebagai pengalaman dan pelajaran, masa yang sedang berjalan isilah dengan amal dan perbuatan, dan masa depan janganlah terlalu diangan-angankan.
Hidup (Katanya sih. Hidup itu Permainan)
hidup adalah permainan.
Waw, apakah ini berarti yang
kita lakukan selagi hidup ini adalah bermain dan bersenang – senang?
Pahami konteks keseluruhan tersebut. Pemahaman yang coba di ajarkan
Tuhan melalui (terjemahan) wahyu ini adalah bahwa hidup adalah sebuah
permainan yang jangka waktunya pendek, maka dari itu kita harus menjadi
pemain dari “permainan kehidupan”, bukannya main – main dalam kehidupan.
Maksudnya?
Pandangan Tentang Arti Hidup
Hidup adalah …. .
Coba isi titik – titik yang tersedia setelah kata adalah.
Pertanyaan
ini sederhana, namun saya yakin isinya pasti beragam. Bisa jadi hidup
adalah perjuangan, atau hidup adalah tantangan, atau hidup adalah
perjalanan, dll.
Jawaban dari pertanyaan tadi bisa jadi beragam, namun ada satu hal
yang perlu diperhatikan : Jawaban dari pertanyaan tersebut mencerminkan
keyakinan anda atas kehidupan. Orang yang meyakini bahwa hidup adalah
perjuangan akan melihat bahwa hidup adalah sebuah perjuangan yang harus
di perjuangkan. Maka dari itu, hari hari dalam hidupnya akan dijalani
dengan berjuang. Sedangkan orang yang meyakini bahwa hidup adalah
tantangan, akan melihat bahwa hidup yang dijalaninya adalah tantangan
yang harus di pecahkan. Dia akan menjalani kehidupannya dengan
“memecahkan tantangan”. Orang yang meyakini bahwa hidup adalah
perjalanan akan melihat bahwa hidup adalah sebuah perjalanan panjang
yang harus dicapai tujuannya. Maka dari itu dia akan menjalani
kehidupannya dengan “berjalan” diatasnya.
Cara kita meyakini kehidupan akan berimbas ke pola pikir kita. Pola
pikir akan mempengaruhi tindakan, dan tindakan akan menghasilkan nasib.
Sekarang, bagaimana kita sebagai orang beriman seharusnya memandang
kehidupan?
Memaknai Hidup (Nilai-Nilai dalam Persahabatan adalah Cerminan Jati Diri)
Jalinan Persahabatan itu bagaikan sebuah buku. Hanya
dibutuhkan beberapa detik atau menit saja untuk membakarnya, namun
diperlukan waktu sampai dalam hitungan tahun untuk menulisnya.
Keindahan dan kecantikan kupu-kupu terletak pada warna dan corak
sayapnya yang menawan. Jika kupu-kupu itu kehilangan sayapnya maka
hilang juga keindahan dan
kecantikannya. Begitu juga dengan jalinan persahabatan kita. Jika kita
kehilangan sahabat-sahabat terbaik kita, maka hal itu juga akan
memudarkan keindahan nilai-nilai dari sebuah persahabatan itu sendiri.
Bukan karena kehadiran dari sahabat-sahabat yang mampu atau kurang
mampu, cantik atau tampan, pintar atau bodoh, atau bahkan bersih atau
lusuhnya, melainkan nilai-nilai kebaikan dan kemuliaan yang dimiliki
sahabat-sahabat kita itulah yang sebenarnya dibutuhkan, dan diharapkan
selalu kehadirannya untuk membuat suasana yang nyaman dan menyenangkan,
serta tentunya memberikan kesan yang sungguh indah dan berarti.
Nilai-nilai kebaikan dalam sebuah persahabatan bagaikan nafas bagi
seorang insan, yang akan menjadi titik awal seseorang itu untuk bisa
bertahan dari kematian. Ia seharusnya dipertahankan, agar kisah persahabatan ini semakin bermakna dengan jalinan
yang indah, sehat dan bermanfaat.
Namun, nilai-nilai keburukan dalam jalinan persahabatan, itu adalah
sesuatu yang harus ditinggalkan dan dihindarkan. Tidak ada ruang bagi
nilai-nilai keburukan dalam persahabatan untuk berada dalam hati dan
perilaku kita, karena jika ia sudah nyaman hinggap dalam diri kita,
maka ia bagaikan virus yang akan semakin menyebarkan keburukannya bagi
diri kita juga sahabat-sahabat yang lainnya.
Memaknai Hidup (Jangan Pernah Merasa Minder)
Akan menjadi hal yang sangat MELELAHKAN
bagi diri, jika kita selalu membanding-bandingkan keadaan diri kita
dengan keadaan orang lain perkara DUNIAWI yang fana. Betapa banyak dan
sering manusia yang membandingkan kekurangan dirinya dengan kelebihan
orang lain, sehingga membuatnya semakin MENDERITA. Jika saja ia
membandingkan dirinya dengan keadaan orang yang berada di bawahnya,
tentu hal itu akan lebih menenangkan
hati dan menenteramkan pikirannya.
APAPUN yang dimiliki seseorang di dunia ini, betapapun banyaknya
harta yang ia miliki, betapapun tingginya jabatan yang ia miliki,
betapapun cantiknya rupa yang ia miliki, betapapun tampannya wajah yang
ia miliki, betapapun luhurnya gelar pendidikan yang ia miliki,
betapapun besarnya pengaruh yang ia miliki, semuanya itu pasti akan
MUSNAH, selama ia masih berada di kehidupan dunia yang fana ini, karena
semuanya adalah MILIK-NYA, yang akan dimintai pertanggungjawabannya.
Daripada hidup menderita dan terus menerus merasa kelelahan,
membandingakan segala kekurangan kita dengan kelebihan orang lain, lebih baik MENSYUKURI apa
yang sudah menjadi ketetapan-Nya bagi kita, MENJALANI dengan tulus apa
yang sudah menjadi kehendak-Nya untuk kita dan tetap berusaha untuk
MELAKUKAN yang terbaik demi kemaslahatan diri kita.
Jadi,
Jangan pernah merasa MINDER…
Karena itulah yang terbaik untuk hidup dan kehidupan kita.
Jangan pernah merasa MEMILIKI…
Karena semuanya akan kembali kepada Sang Pemilik Sejati.
Apa yang Salah dengan dilahirkan Kembali dan Kembali
Terkadang orang bepikir, “Apa yang salah dengan dilahirkan kembali
dan kembali?”
Saat kita masuk lebih jauh ke Kaliyuga (Era perselisihan), yaitu era
sekarang dari Alam Semesta, sebagian besar kehidupan akan dipenuhi
dengan permasalahan-permasalahan dan rasa sakit. Penelitian spiritual
telah menunjukkan bahwa di seluruh dunia, rata-rata manusia hanya merasa
bahagia 30% dari waktunya, sedangkan 40% dari waktunya ia merasakan
ketidak bahagiaan. Sisa 30% dari waktunya, seseorang tersebut berada
dalam kondisi netral di mana ia tidak mengalami kebahagiaan ataupun
ketidak bahagiaan. Misalnya, ketika seseorang sedang berjalan di jalan
raya atau mengerjakan tugas-tugas duniawi lainnya dll, ia tidak memiliki
pemikiran pemikiran bahagia atau tidak bahagia.
Alasan utama untuk hal ini adalah karena kebanyakan orang berada pada
tingkat pencapaian spiritual yang lebih rendah. Maka dari itu,
keputusan-keputusan dan tindakan-tindakan kita sering kali memberikan
rasa sakit pada orang lain atau meningkatkan raja dan tama
dalam lingkungan. Sebagai hasilnya, kita akhirnya mengumpulkan karma
negatif atau akun-akun memberi-dan-menerima. Oleh sebab itu untuk
sebagian besar umat manusia, kelahiran-kelahiran selanjutnya akan lebih
menyakitkan dibandingkan kehidupan saat ini.
Sementara dunia telah membuat langkah-langkah besar dalam kemajuan
ekonomi, pengetahuan ilmiah dan teknik, kenyataannya kita lebih miskin
dibandingkan generasi-generasi sebelumnya dalam hal kebahagiaan yang
merupakan tujuan paling dasar dalam kehidupan kita.
Mengingat bahwa kita semua menginginkan kebahagiaan; faktanya
kelahiran kembali dan kehidupan masa depan kita tidak akan memberikan
kebahagiaan puncak dan kekal yang kita inginkan. Hanya evolusi spiritual
dan bersatu dengan Tuhan akan memberikan kita kebahagiaan yang
berkesinambungan dan abadi.
Tujuan atau Arti Hidup
Sebagian besar dari kita memiliki tujuan hidup/ arti hidup
masing-masing. Tujuan - tujuan hidup ini mungkin menjadi seorang dokter,
menjadi kaya dan terkenal atau mewakili Negara dalam bidang tertentu.
Apapun tujuannya, bagi sebagian besar dari kita, lebih banyak tujuan
tersebut lebih dominan keduniawiannya. Sistem-sistem pendidikan kita
yang ada telah tertata untuk membantu kita mengejar tujuan-tujuan
duniawi itu. Sebagai orang tua kita juga menanamkan tujuan hidup duniawi
yang sama pada anak-anak kita dengan mendorong mereka untuk belajar dan
masuk dalam profesi-profesi yang memberikan mereka manfaat keuangan
lebih banyak dibandingkan dengan profesi kita sendiri.
Seseorang mungkin bertanya, “Bagaimanakah memiliki tujuan - tujuan
hidup duniawi ini bisa sejalan dengan tujuan hidup spiritual dan alasan
untuk kelahiran kita di Bumi?”
Jawabannya cukup sederhana. Kita berjuang untuk tujuan-tujuan duniawi
terutama untuk mencari kepuasan dan kebahagiaan. Upaya untuk mencapai
‘kebahagiaan puncak dan kekal’ tersebut pada hakekatnya merupakan apa
yang mendorong semua tindakan kita. Namun, setelah kita mencapai
tujuan-tujuan duniawi kita, kebahagiaan dan kepuasaan yang dihasilkan
hanya bertahan sebentar/ singkat, kemudian kita mengejar mimpi
selanjutnya untuk diraih.
‘Kebahagiaan yang puncak dan kekal’ hanya dapat dicapai melalui
praktik spiritual yang sesuai dengan ke enam prinsip-prinsip dasar
dari praktik spiritual. Wujud kebahagiaan tertinggi yaitu Bliss
(Kebahagiaan abadi) merupakan aspek dari Tuhan. Ketika kita bersatu
denganNya, kita pun merasakan Bliss yang terus menerus.
Ini bukan berarti bahwa kita harus meninggalkan apa yang kita lakukan
dan hanya fokus pada praktik spiritual. Apa yang dimaksud adalah hanya
dengan melakukan praktik spiritual bersamaan dengan kehidupan duniawi,
barulah kita dapat mengalami kebahagiaan yang puncak dan kekal dalam
arti sebenarnya. Manfaat-manfaat dari praktik spiritual telah kita
diskusikan secara terperinci dalam bab tentang ‘Praktik spiritual
untuk kebahagiaan yang kekal’
Singkatnya, semakin tujuan - tujuan hidup kita berselaras dengan
pesatnya perkembangan spiritual, semakin hidup kita menjadi kaya dan
semakin sedikit rasa sakit yang kita alami dari hidup ini. Berikut ini
adalah contoh dari bagaimana pandangan dalam tujuan hidup/ arti hidup
kita berubah sejalan dengan berkembang dan matangnya kita secara
spiritual.