Jalinan Persahabatan itu bagaikan sebuah buku. Hanya
dibutuhkan beberapa detik atau menit saja untuk membakarnya, namun
diperlukan waktu sampai dalam hitungan tahun untuk menulisnya.
Keindahan dan kecantikan kupu-kupu terletak pada warna dan corak
sayapnya yang menawan. Jika kupu-kupu itu kehilangan sayapnya maka
hilang juga keindahan dan
kecantikannya. Begitu juga dengan jalinan persahabatan kita. Jika kita
kehilangan sahabat-sahabat terbaik kita, maka hal itu juga akan
memudarkan keindahan nilai-nilai dari sebuah persahabatan itu sendiri.
Bukan karena kehadiran dari sahabat-sahabat yang mampu atau kurang
mampu, cantik atau tampan, pintar atau bodoh, atau bahkan bersih atau
lusuhnya, melainkan nilai-nilai kebaikan dan kemuliaan yang dimiliki
sahabat-sahabat kita itulah yang sebenarnya dibutuhkan, dan diharapkan
selalu kehadirannya untuk membuat suasana yang nyaman dan menyenangkan,
serta tentunya memberikan kesan yang sungguh indah dan berarti.
Nilai-nilai kebaikan dalam sebuah persahabatan bagaikan nafas bagi
seorang insan, yang akan menjadi titik awal seseorang itu untuk bisa
bertahan dari kematian. Ia seharusnya dipertahankan, agar kisah persahabatan ini semakin bermakna dengan jalinan
yang indah, sehat dan bermanfaat.
Namun, nilai-nilai keburukan dalam jalinan persahabatan, itu adalah
sesuatu yang harus ditinggalkan dan dihindarkan. Tidak ada ruang bagi
nilai-nilai keburukan dalam persahabatan untuk berada dalam hati dan
perilaku kita, karena jika ia sudah nyaman hinggap dalam diri kita,
maka ia bagaikan virus yang akan semakin menyebarkan keburukannya bagi
diri kita juga sahabat-sahabat yang lainnya.
Memaknai Hidup (Nilai-Nilai dalam Persahabatan adalah Cerminan Jati Diri)
18.37 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar